Dalam beberapa tahun terakhir, model rental-based business telah mendapatkan perhatian signifikan, terutama bagi pelaku UMKM. Perubahan pola konsumsi konsumen—yang kini lebih memilih fleksibilitas, efisiensi biaya, dan kepedulian lingkungan—menjadi faktor utama di balik pertumbuhan bisnis sewa. Awalnya populer untuk properti dan kendaraan, kini model ini merambah ke produk-produk seperti peralatan bayi, kamera, perlengkapan pesta, fesyen, dan elektronik.
UMKM berbasis sewa adalah usaha yang fokus pada penyewaan produk atau layanan dalam jangka waktu terbatas. Alih-alih menjual, mereka menawarkan akses ke barang bagi konsumen untuk periode tertentu, kemudian mengambil kembali kepemilikan setelah masa sewa usai. Dengan model ini, satu aset dapat dipakai berkali-kali, sehingga potensi pengembalian investasi (ROI) lebih tinggi dari sekadar menjual sekali.
Beberapa faktor mendorong relevansi model ini:
Generasi milenial dan Gen Z menunjukkan preferensi menyewa dibanding membeli, terutama untuk barang bernilai tinggi dan tidak dipakai setiap hari (kompas.com).
Barang seperti kamera profesional, perlengkapan bayi, dan gaun pesta biasanya dibutuhkan hanya sesaat sehingga menyewa lebih masuk akal secara ekonomi.
Bagi konsumen, menyewa berarti membayar hanya untuk penggunaan, bukan kepemilikan. Bagi UMKM, hal ini membuka segmen pelanggan yang lebih luas.
Model sewa mendukung konsep circular economy: memaksimalkan penggunaan aset dan mengurangi kebutuhan produksi baru (en.wikipedia.org).
Data Kemenkop UKM menunjukkan lebih dari 60% PDB berasal dari UMKM, dengan proyeksi pertumbuhan signifikan pada 2025 (forumbelajarindonesia.com). Digitalisasi memudahkan pengelolaan sistem sewa dan pemasaran online.
Usaha seperti KameraKita dan Lensaloka menawarkan kamera profesional untuk klien jangka pendek seperti fotografer event.
Sewabayi.id dan Babyloania menyediakan stroller, car seat, dan pompa ASI untuk penggunaan beberapa minggu, ideal untuk orang tua yang tidak ingin membeli permanen.
UMKM seperti Rentique dan Dresscodes menawarkan penyewaan gaun pesta kelas premium untuk satu acara.
Penyewaan peralatan berat seperti mixer semen dan bor listrik menjadi pilihan usaha kontraktor kecil.
Pendapatan berulang – aset digunakan berkali, memberikan ROI lebih tinggi.
Pasar luas – harga sewa lebih terjangkau, menarik segmen ekonomi menengah.
Sustainable – aset dipakai berulang, mendukung lingkungan.
Fleksibilitas produk – mudah menyesuaikan dengan tren dan permintaan musiman.
Solusi: inspeksi rutin, perawatan berkala, dan jaminan kebersihan.
Solusi: sistem reservasi dan database inventori di platform rental atau CMS.
Solusi: penggunaan kontrak sewa, deposit, dan penalti jelas.
Solusi: memanfaatkan pembiayaan seperti KUR/UMi, kolaborasi dengan pemodal, atau crowdfunding.
Fokus pada barang bernilai tinggi, tahan lama, dan permintaan stabil.
Gunakan website, marketplace, atau aplikasi untuk mempermudah proses sewa.
Memberikan nilai tambah dan kenyamanan bagi pelanggan.
Gunakan jaminan kondisi barang, deposit, serta testimoni dan review positif.
Edukasi model sewa lewat konten menarik, video unboxing, atau testimoni.
McKinsey memproyeksikan bahwa pada 2030, sektor produk sirkular (termasuk rental) akan menyumbang 25–35% dari pasar barang konsumsi global (kompas.com, reddit.com, mckinsey.com). BCG menambahkan bahwa segmen rental peralatan olahraga diperkirakan tumbuh hingga €100 miliar pada 2030, dengan pertumbuhan tahunan 15% . Di Indonesia, permintaan sewa properti bisnis naik 18,5% sepanjang 2024 (mediaindonesia.com).
UMKM rental dapat memanfaatkan beberapa fasilitas berikut:
Pajak Final UMKM 0,5% diperpanjang hingga 2025, meringankan beban pajak (reddit.com).
Pembiayaan KUR dan UMi untuk modal awal.
Program Digitalisasi dari Kemenkop UKM dan Kominfo mendukung UMKM digitalisasi usaha (forumbelajarindonesia.com).
Kolaborasi dengan BUMDes / marketplace rental, memudahkan akses konsumen lokal.
Referensi dari Reddit menunjukkan bahwa rental barang elektronik, mulai dari laptop hingga motor, bisa menghasilkan omzet hingga Rp7 juta per bulan (reddit.com). Memanfaatkan peluang ini, UMKM bisa berekspansi dari gadget hingga perlengkapan pesta dan alat olahraga.
Meskipun sektor rental menunjukkan tren positif, beberapa sektor seperti rental kendaraan pernah mengalami tekanan menjelang 2025 dengan penurunan okupansi hingga 40–50% (indopolitika.com). UMKM perlu berhati-hati dengan diversifikasi aset dan fleksibilitas bisnis.
Model UMKM berbasis sewa adalah solusi bisnis masa depan yang relevan, adaptif, dan berkelanjutan. Dengan konsep ekonomi sirkular, digitalisasi sistem reservasi, layanan pendukung seperti antar-jemput, serta dukungan regulasi dan ekosistem, UMKM dapat memaksimalkan potensi aset dan meraih pendapatan berkelanjutan.
Model ini bukan hanya menawarkan keuntungan finansial, tetapi juga mengedukasi pasar, menjaga konsumsi lingkungan, dan menciptakan kesadaran atas penggunaan barang secara bijak. Kini saatnya pelaku UMKM mempertimbangkan: apakah menjual lebih baik daripada menyewakan?
Image Source: Unsplash, Inc.