Di zaman yang serba terkoneksi seperti sekarang, hampir semua aktivitas kita nggak bisa lepas dari ponsel. Dari urusan kerja, belanja online, sampai hiburan — semua ada di genggaman. Tapi belakangan ini, muncul tren baru: punya ponsel kedua. Mungkin kamu pernah mikir, “Emang perlu ya?” Nah, yuk kita kupas tuntas untung-ruginya biar kamu bisa putusin dengan bijak!
Berdasarkan survei Populix tahun 2023, sekitar 30% orang Indonesia menggunakan dua ponsel. Tren ini makin populer di 2024, terutama di kalangan profesional muda yang aktif dan multitasking. Tapi, apa alasan utamanya?
Punya dua ponsel bikin hidup lebih tertata. Satu buat kerja, satu lagi buat kehidupan pribadi. Jadi, nggak ada lagi chat kantor nyasar saat lagi quality time atau scrolling sosial media.
Ponsel utama rusak, hilang, atau baterainya habis? Tenang, ada cadangan. Ini bisa jadi penyelamat di momen-momen krusial.
3. Ruang Tambahan untuk Data
Kalau kamu tipe yang suka simpan banyak foto, video, atau aplikasi berat, ponsel kedua bisa jadi solusi simpel buat tambahan storage.
Punya dua ponsel bukan cuma soal gaya hidup, tapi bisa jadi strategi cerdas buat produktivitas dan keamanan.
Satu ponsel fokus untuk kerja, lengkap dengan email kantor dan aplikasi profesional. Satunya lagi untuk hiburan, media sosial, atau gaming. Hasilnya? Fokus dan work-life balance lebih terjaga.
Memisahkan data pribadi dan kerja bisa mengurangi risiko kebocoran data. Kalau perangkat yang dipakai bermasalah, perangkat kamu yang lain tetap aman.
Kamu bisa pakai provider berbeda di masing-masing ponsel. Cocok buat kamu yang sering berpindah tempat atau mau manfaatin promo paket data terbaik.
Sebelum buru-buru beli ponsel kedua, pertimbangkan juga sisi minusnya.
Dua ponsel = dua kali biaya. Mulai dari beli perangkat, isi pulsa/data, hingga maintenance. Jangan sampai jadi beban finansial.
Buat sebagian orang, bawa dua ponsel itu merepotkan. Apalagi kalau sering gonta-ganti aplikasi atau lupa naruh salah satunya.
Produksi dan limbah elektronik dari gadget punya jejak karbon yang besar. Punya dua ponsel artinya kontribusi terhadap e-waste juga meningkat.
30% orang Indonesia sudah menggunakan dua ponsel (Populix, 2023).
Generasi Z menjadi kelompok pengguna handphone terbanyak di Indonesia (menurut BPS, 2024).
Profesional muda dan pebisnis online jadi segmen paling aktif dalam tren ini.
Punya ponsel kedua itu nggak wajib, tapi bisa jadi solusi praktis tergantung kebutuhan. Kalau kamu merasa satu ponsel belum cukup buat menunjang aktivitas harian atau kerja, mungkin ini saatnya mempertimbangkan beli device kedua.
Tapi ingat, pastikan keputusan kamu tetap sesuai dengan prioritas, gaya hidup, dan kondisi finansial. Jangan cuma ikut tren — pastikan memang benar-benar ada manfaatnya buat kamu.
Image Source: Unsplash, Inc.