Di dunia bisnis yang ramai dan penuh informasi, cara sebuah merek berinteraksi sudah banyak berubah. Sekarang, konsumen bukan cuma cari produk yang bagus atau murah. Mereka mau lebih. Mereka mau mendukung merek yang punya nilai, keyakinan, dan tujuan besar, bukan cuma cari untung. Inilah yang namanya Brand Purpose—alasan utama sebuah merek ada, misi yang lebih dari sekadar jualan, dan janji untuk memberi dampak baik bagi dunia.
Brand Purpose bukan lagi cuma slogan keren atau program tanggung jawab sosial (CSR) yang cuma dipasang sebagai pajangan. Ia adalah jiwa dari merek Anda. Ini pondasi yang membimbing setiap keputusan, mulai dari cara produk dibuat, rantai pasokannya, sampai cara merek itu berkomunikasi. Merek yang bisa menjelaskan dan benar-benar menjalankan tujuannya akan melakukan lebih dari sekadar menarik perhatian. Mereka dapat membangun ikatan emosional yang kuat dengan konsumen, membuat loyalitas yang tak goyah, dan pada akhirnya, tumbuh lebih berarti dan bertanggung jawab. Di tahun 2025 ini, saat kesadaran sosial dan lingkungan makin tinggi, merek yang bisa menggabungkan untung dengan tujuan baik akan jadi pemimpin di pasar.
Yuk, kita bahas lebih dalam kenapa konsumen sekarang pilih merek yang punya tujuan kuat. Kita akan lihat gimana Brand Purpose memengaruhi keputusan belanja mereka, dan cara konkret untuk menemukan, menentukan, serta menjalankan tujuan yang bisa menyentuh hati banyak orang.
Pergeseran ke Brand Purpose terjadi karena ada perubahan besar dalam cara konsumen berpikir dan apa yang mereka harapkan.
Di dunia yang sering terasa rumit dan tidak pasti, orang mencari makna dan nilai di setiap bagian hidup mereka, termasuk saat belanja. Mereka ingin tahu kalau uang yang mereka keluarkan bukan cuma buat diri sendiri, tapi juga berkontribusi pada hal yang lebih baik. Brand Purpose memenuhi kebutuhan dasar ini, membuat konsumen merasa mereka ikut melakukan sesuatu yang positif.
Generasi sekarang, terutama Gen Z dan Milenial, sangat peduli dengan isu-isu besar seperti krisis iklim, ketidakadilan sosial, dan masalah etika. Mereka sangat memperhatikan dampak lingkungan dan sosial dari produk yang mereka beli. Riset dari Accenture (2020) menunjukkan bahwa 63% konsumen lebih suka beli dari merek yang tujuannya sejalan dengan nilai pribadi mereka. Mereka ingin merek yang bertanggung jawab dan aktif menyelesaikan masalah dunia.
Konsumen makin curiga sama iklan biasa dan janji merek yang cuma fokus ke fitur produk. Mereka mendambakan ketulusan dan transparansi. Brand Purpose yang asli, bukan sekadar pura-pura peduli lingkungan (greenwashing) atau isu sosial (purpose-washing), akan membangun kepercayaan yang dalam. Kalau merek benar-benar menjalankan nilai yang mereka klaim, konsumen jadi lebih percaya.
Di pasar yang ramai, di mana banyak produk punya fitur dan harga yang mirip, Brand Purpose jadi pembeda paling kuat. Anda bisa meniru fitur produk, tapi Anda tidak bisa meniru tujuan yang tulus. Tujuan inilah yang memberikan identitas unik dan karakter yang bikin merek Anda beda dari yang lain, membantu Anda menonjol di tengah banyak pilihan.
Konsumen yang merasa terhubung dengan Brand Purpose akan punya ikatan emosional yang jauh lebih kuat. Mereka bukan cuma pelanggan; mereka adalah penggemar, pendukung, dan bagian dari komunitas yang punya nilai yang sama. Ikatan emosional ini menciptakan loyalitas luar biasa, bikin mereka lebih sering beli, merekomendasikan merek, dan tetap setia meskipun ada tawaran dari pesaing.
Merek yang punya tujuan kuat cenderung punya reputasi yang lebih baik dan lebih tahan banting saat ada masalah. Ketika krisis muncul, merek yang punya tujuan jelas dan konsisten dalam tindakannya akan lebih mudah dapat simpati dan dukungan publik karena jejak rekam positif mereka.
Brand Purpose yang efektif harus lebih dari sekadar kalimat indah atau slogan. Ia harus jadi inti dari keberadaan merek Anda, mencerminkan nilai-nilai asli, dan terlihat dalam setiap tindakan.
Brand Purpose tidak bisa cuma jadi kampanye pemasaran. Ia harus merasuk ke dalam budaya perusahaan, cara operasional, dan setiap keputusan bisnis. Kalau merek Anda mengklaim peduli lingkungan, tapi proses produksinya tidak etis, konsumen akan tahu dan ini bisa merusak reputasi Anda selamanya.
Tujuan yang kuat seringkali berasal dari sejarah merek, nilai-nilai pendiri, atau masalah yang ingin diselesaikan saat merek itu pertama kali dibuat. Ia harus terasa alami dan tulus, bukan cuma dibuat-buat untuk marketing.
Brand Purpose harus sejalan dengan isu-isu penting bagi audiens Anda dan relevan dengan kondisi sosial atau lingkungan yang lebih luas. Ini bukan soal memilih tujuan yang paling populer, tapi yang paling pas dengan merek dan pelanggan Anda.
CSR adalah tentang melakukan hal baik di luar bisnis utama, misalnya dengan donasi. Brand Purpose justru tentang menggabungkan tujuan positif ke dalam model bisnis utama Anda. Ini tentang bagaimana Anda menghasilkan uang, bukan cuma bagaimana Anda membelanjakannya.
Tujuan yang kuat adalah tentang dampak jangka panjang yang ingin Anda ciptakan, bukan cuma kampanye sesaat. Ia harus jadi panduan terus-menerus untuk inovasi dan pertumbuhan.
Menemukan dan menentukan Brand Purpose yang kuat adalah proses refleksi mendalam dan melibatkan banyak pihak di perusahaan Anda.
Mulai dari dalam diri perusahaan. Libatkan pendiri, pimpinan, dan karyawan dari berbagai divisi.
Tanyakan Pertanyaan Kunci Ini:
Kenapa merek kami didirikan? Masalah apa yang ingin kami selesaikan di awal?
Apa yang benar-benar kami perjuangkan sebagai perusahaan? Nilai apa yang kami pegang teguh?
Apa yang membedakan kami selain produk atau layanan kami?
Kalau merek kami tidak ada, dampak negatif apa yang akan terjadi di dunia?
Bagaimana kami ingin dunia jadi lebih baik karena keberadaan kami?
Wawancarai Pendiri/Karyawan Kunci: Kisah pribadi dan motivasi di balik merek sering kali menunjukkan tujuan yang mendalam.
Analisis Sejarah Merek: Kembali ke awal mula merek Anda. Adakah misi awal yang mungkin sudah terlupakan tapi masih relevan?
Brand Purpose harus relevan dengan audiens Anda dan masalah yang mereka pedulikan.
Dengarkan Masukan Pelanggan: Apa yang mereka katakan tentang Anda? Apa yang mereka suka selain produk? Adakah nilai yang mereka rasakan yang Anda tidak sadari?
Analisis Isu Sosial dan Lingkungan: Isu-isu sosial atau lingkungan apa yang paling relevan dengan industri Anda atau yang paling diperhatikan oleh target audiens Anda?
Wawancarai Pihak Eksternal: Bicaralah dengan mitra, pemasok, atau bahkan kritikus untuk mendapat pandangan dari luar.
Setelah riset, rumuskan pernyataan tujuan yang kuat.
Harus Menginspirasi: Pernyataan ini harus mampu menginspirasi tim Anda dan audiens.
Harus Ringkas dan Mudah Diingat: Jangan lebih dari satu atau dua kalimat.
Harus Melebihi Produk/Layanan: Tidak boleh hanya tentang jualan, tapi tentang dampaknya.
Harus Asli dan Bisa Dilakukan: Pastikan Anda benar-benar bisa menjalankan tujuan ini.
Contoh Pernyataan Brand Purpose:
Patagonia: "Membangun produk terbaik, tanpa menyebabkan kerugian yang tidak perlu, menggunakan bisnis untuk menginspirasi dan menerapkan solusi bagi krisis lingkungan."
TOMS: "Memperbaiki kehidupan melalui bisnis."
Starbucks: "Menginspirasi dan memelihara semangat manusia – satu orang, satu cangkir, dan satu lingkungan pada satu waktu."
Brand Purpose harus jadi kompas untuk setiap keputusan.
Budaya Perusahaan: Pastikan Brand Purpose masuk ke dalam nilai-nilai perusahaan, proses rekrutmen, dan pelatihan karyawan. Karyawan harus jadi duta tujuan Anda.
Pengembangan Produk: Apakah produk baru atau fitur yang akan datang sejalan dengan tujuan Anda?
Rantai Pasokan: Apakah pemasok dan mitra Anda juga punya nilai etika dan keberlanjutan yang sama?
Inovasi: Bagaimana tujuan Anda mendorong inovasi yang positif?
Ini adalah cara Anda berbagi tujuan Anda dengan dunia.
Cerita yang Jujur dan Transparan: Ceritakan kisah di balik tujuan Anda, tantangan yang dihadapi, dan dampak yang ingin Anda ciptakan.
Transparansi Penuh: Jelaskan kemajuan Anda dalam mencapai tujuan, termasuk kesulitan atau kesalahan. Jangan melakukan purpose-washing atau klaim berlebihan.
Edukasi Konsumen: Gunakan media pemasaran Anda untuk mengedukasi audiens tentang isu-isu yang relevan dengan tujuan Anda. Beri mereka informasi untuk membuat pilihan yang lebih baik.
Hindari Pura-pura Peduli (Purpose-Washing): Klaim palsu atau berlebihan akan merusak reputasi Anda selamanya. Jadilah tulus. Kalau belum sempurna, akui saja dan jelaskan rencana Anda untuk jadi lebih baik.
Libatkan Karyawan: Karyawan adalah duta merek terbaik Anda. Libatkan mereka dalam inisiatif tujuan dan dorong mereka untuk berbagi cerita.
Gunakan Berbagai Saluran: Sampaikan pesan tujuan Anda di website (buat halaman khusus), media sosial, email marketing, laporan tahunan, dan bahkan pada kemasan produk.
Ajak Konsumen Berpartisipasi: Dorong konsumen untuk terlibat dalam misi Anda, misalnya dengan membeli produk yang sebagian keuntungannya disumbangkan, atau ikut kampanye sosial.
Brand Purpose harus menghasilkan dampak nyata yang bisa diukur.
Metrik Dampak Sosial/Lingkungan: Lacak hal-hal seperti jumlah pohon yang ditanam, berapa banyak emisi karbon yang dikurangi, jumlah sampah yang didaur ulang, atau dampak positif pada komunitas tertentu.
Indikator Reputasi dan Kepercayaan: Lacak sentimen merek, Net Promoter Score (NPS), dan ulasan yang menyebutkan nilai-nilai Anda.
Loyalitas Pelanggan: Perhatikan peningkatan jumlah pelanggan setia dan pembelian berulang dari segmen yang peduli pada tujuan Anda.
Laporan Keberlanjutan: Publikasikan laporan tahunan yang transparan tentang kemajuan Anda mencapai tujuan.
Sertifikasi Pihak Ketiga: Dapatkan sertifikasi dari lembaga terkemuka yang memverifikasi klaim tujuan Anda (misalnya, B Corp, Fair Trade, Organic Certified). Ini menambah kredibilitas yang sangat besar.
Meskipun banyak manfaatnya, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam menjalankan Brand Purpose:
Ini tantangan terbesar. Jika Brand Purpose tidak didukung oleh tindakan nyata dan konsisten, konsumen akan tahu bahwa itu tidak tulus, dan ini bisa merusak reputasi selamanya.
Menggabungkan Brand Purpose ke setiap aspek bisnis butuh perubahan budaya yang besar, yang bisa sulit dan butuh waktu. Ini melibatkan perubahan cara berpikir semua karyawan.
Menemukan tujuan yang benar-benar tulus dan relevan dengan merek bisa jadi proses yang menantang, butuh kejujuran dalam melihat diri sendiri.
Mengukur dampak sosial atau lingkungan secara kuantitatif bisa rumit dan butuh sistem pelacakan yang canggih.
Meskipun tujuan bisa mendorong keuntungan jangka panjang, mungkin ada biaya awal atau keputusan yang tidak langsung menguntungkan secara finansial dalam jangka pendek. Mencari keseimbangan ini adalah tantangan.
Dalam perjalanan mewujudkan tujuan, merek mungkin melakukan kesalahan atau kena kritik. Yang penting adalah bagaimana merek menanggapi: dengan rendah hati, belajar, dan berjanji untuk memperbaiki.
Di tahun 2025 ini, di mana pasar makin kompetitif dan konsumen makin menuntut merek untuk bertanggung jawab, Brand Purpose bukan lagi cuma tren marketing, tapi kebutuhan strategis yang penting. Ia adalah fondasi untuk membangun merek yang relevan, dipercaya, dan dicintai dalam jangka panjang. Konsumen tidak cuma mencari produk terbaik; mereka mencari merek yang punya pendirian, yang nilai-nilainya sejalan dengan mereka, dan yang berkontribusi pada dunia yang lebih baik.
Dengan menemukan dan menjelaskan tujuan Anda secara tulus, menggabungkannya ke dalam setiap bagian operasional, dan mengkomunikasikannya dengan jujur kepada audiens, Anda tidak hanya akan menarik perhatian. Anda akan membangun ikatan emosional yang mendalam, menciptakan loyalitas yang tak tergoyahkan, dan akhirnya, mencapai pertumbuhan yang lebih bermakna dan bertanggung jawab.
Image Source: Unsplash, Inc.