Di tahun 2025, teknologi suara diperkirakan akan menjadi salah satu kanal penting dalam interaksi digital, khususnya bagi brand yang ingin mengikuti perilaku konsumen modern. Di Indonesia, adopsi voice assistant dan smart speakers terus tumbuh seiring penetrasi internet dan integrasi IoT ke dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut riset 6Wresearch, pasar aplikasi voice assistant di Indonesia (termasuk smart speakers) terus berkembang dan diperkirakan tumbuh signifikan hingga 2031—wewenang ini memperlihatkan potensi besar pada teknologi suara (6wresearch.com). Meskipun belum seperti negara maju, trend ini sudah terlihat jelas di kota besar dan kalangan pengguna muda.
Voice commerce adalah aktivitas belanja yang diinisiasi melalui perintah suara lewat smart speaker, smartphone, atau asisten virtual seperti Google Assistant, Bixby, atau Alexa. Pengguna bisa menggunakan suara untuk:
Menelusuri produk
Mengecek harga
Menambahkan ke keranjang
Melacak pesanan
Contoh praktis:
"Ok Google, tambahkan kopi bubuk favorit ke keranjang Tokopedia."
Pertumbuhan Smart Speakers & Voice Assistant
6Wresearch mencatat semakin banyak orang Indonesia yang menggunakan asisten suara untuk mengakses layanan dan berinteraksi digital .
Tren e‑commerce yang masif
Periode 2022–2023 mencatat peningkatan pengguna platform digital mencapai 196 juta (balipost.com). Tokopedia sendiri mencatat 178 juta pengguna aktif di 2022 (balipost.com). Meningkatnya smartphone dan smart device mendorong latihan belanja melalui suara.
Kenyamanan pengguna
Voice commerce merupakan pengalaman belanja tanpa gesek dan tombol—dibutuhkan pada situasi mobile atau hands-free seperti saat masak, menyetir, atau memasak.
Tanpa elemen visual
Konsumen tidak melihat gambar produk, sehingga deskripsi harus jelas dan mencakup semua detail penting.
Optimasi algoritma suara
Brand perlu strategi SEO yang disesuaikan voice search, berbeda dari teks. Jika tak dioptimasi, brand tidak akan muncul.
Kurangnya kesadaran pengguna terhadap brand
Saat ini hanya brand besar atau populer yang akan direkomendasikan asisten suara jika tidak disadari konsumen sebelumnya.
Gunakan pertanyaan panjang (long‑tail queries) seperti “di mana beli sepatu olahraga murah sekitar Jakarta?”
Gunakan bahasa alami yang akrab di telinga asisten suara.
Tambahkan schema markup (struktur data) agar konten website mudah dikenali oleh mesin pencari suara.
Buat podcast ringan atau skill di Google Assistant/Alexa.
Contoh lokal: “Skill Tokopedia: temukan promo harian fair dengan suara.”
Brand makanan bisa mengembangkan skill resep masak sesuai selera.
Loading time < 2 detik
Struktur konten jelas & mudah dijangkau
Headline langsung masuk ke poin kunci
Pencarian suara cenderung berbentuk percakapan alami.
Contoh: “bakso terenak di depok yang murah?”
Semakin natural bahasa Anda, semakin mudah asisten mengenali dan menampilkan merek Anda.
Pastikan produk Anda ada di platform yang support voice purchase—Tokopedia, Shopee, dan Blibli sudah mengembangkan voice interface. Jika tidak tersedia, brand perlu bekerja sama dengan marketplace agar dukungan tersebut cepat tersedia.
Tokopedia mengembangkan voice assistant untuk pencarian dan keranjang belanja (7smarts.id, bps.go.id).
Unilever India menggunakan Google Assistant untuk mendidik konsumen soal produk Lifebuoy melalui audio tips—model ini bisa diaplikasikan di layanan lokal.
Domino’s Pizza (AS) tetap menjadi benchmark internasional untuk kemudahan belanja suara.
Penetrasi smart speaker akan meningkat, didorong ketersediaan IoT, dan pemasukan yang membaik .
Bila brand belum voice‑friendly, potensi pelanggan lewat asisten suara akan melewatkan Anda.
Ekosistem omnichannel akan mencampur suara, visual, dan teks jadi satu kesatuan pengalaman pengguna terpadu.
Lakukan audit voice readiness di website Anda.
Buat topik Q&A berdasarkan pertanyaan umum pelanggan.
Daftarkan brand di Google My Business dan platform lokal lainnya.
Eksplor kolaborasi skill atau jeda suara dengan developer voice lokal.
Uji pencarian suara produk Anda di berbagai speaker dan bahasa.
Voice commerce adalah masa depan interaksi digital dan belanja konsumen. Di tahun 2025, brand di Indonesia harus mulai menyesuaikan diri dengan cara baru konsumen menggunakan suara dalam berbelanja. Dengan mempersiapkan konten yang relevan, optimasi SEO suara, dan kemitraan teknologi, brand dapat tampil di hasil pencarian suara dan memberi pengalaman belanja yang lebih mudah dan manusiawi.
6Wresearch, Indonesia Voice Assistant Application & Smart Speakers Market Forecast (selular.id, kumparan.com, 6wresearch.com)
Badan Pusat Statistik (2023), Statistik eCommerce Indonesia (bps.go.id)
Goodstats & iPrice (2023), Tokopedia jadi e‑commerce paling populer (data.goodstats.id)
Juniper Research, Voice Commerce forecast (technobusiness.id)
6Wresearch, Indonesia Smart Speaker Market (6wresearch.com)
Image Source: Unsplash, Inc.