Sejak kemunculannya yang fenomenal, Threads, platform microblogging dari Meta, telah menarik perhatian miliaran pengguna di seluruh dunia. Digadang-gadang sebagai pesaing Twitter (sekarang X), Threads menawarkan pengalaman interaksi berbasis teks yang lebih casual, cepat, dan seringkali lebih positif. Di Indonesia sendiri, Threads dengan cepat mendapatkan popularitas, terutama di kalangan generasi muda yang aktif di media sosial.
Namun, bagi banyak brand lokal, pertanyaan besar muncul: apakah Threads ini benar-benar relevan untuk strategi pemasaran dan branding kita di Indonesia? Apakah kehadiran di Threads hanya sekadar ikut-ikutan tren, atau ada potensi nyata yang bisa dimanfaatkan untuk menjangkau audiens, membangun komunitas, dan bahkan mendorong penjualan?
Dulu, mungkin kita hanya fokus di Instagram atau Facebook. Tapi, di tahun 2025 ini, lanskap media sosial terus berubah. Audiens terpecah di berbagai platform, dan setiap platform punya karakteristik uniknya sendiri. Memahami apakah Threads cocok untuk brand lokalmu itu krusial agar kamu tidak buang-buang waktu dan sumber daya.
Artikel ini akan mengupas tuntas relevansi Threads untuk brand lokal di Indonesia. Kita akan menyelami mengapa Threads punya daya tarik unik, bagaimana karakteristik penggunanya di Indonesia, keuntungan dan tantangan yang mungkin kamu hadapi, dan yang terpenting, strategi praktis yang bisa kamu terapkan untuk memaksimalkan Threads sebagai kanal pemasaranmu. Ini bukan sekadar panduan teknis, tapi resep ampuh untuk menempatkan brand lokalmu di garis depan persaingan digital. Mari kita mulai!
Threads muncul dengan ambisi besar untuk menghadirkan pengalaman microblogging yang berbeda dari Twitter (X). Beberapa karakteristik utama Threads yang perlu brand lokal pahami:
Integrasi Kuat dengan Instagram: Ini adalah kekuatan utama Threads. Pengguna bisa login dengan akun Instagram mereka, dan follower mereka di Instagram bisa dengan mudah menemukan dan mengikuti mereka di Threads. Ini mempercepat adopsi dan koneksi.
Fokus pada Teks dan Percakapan: Meskipun bisa posting gambar dan video, inti Threads adalah percakapan berbasis teks yang cepat. Ini mendorong interaksi yang lebih langsung dan spontan.
Suasana yang Lebih Santai dan Positif: Sejak awal, Threads mencoba membangun vibe yang lebih ramah, ringan, dan minim drama politik atau kebencian dibandingkan platform lain. Ini menarik bagi audiens yang mencari pengalaman media sosial yang lebih positif.
Algoritma Berbasis Minat dan Hubungan: Mirip dengan Instagram, algoritma Threads berusaha menampilkan konten yang relevan dengan minat pengguna dan dari akun-akun yang sering mereka interaksikan.
Potensi Viralitas (Melalui Repost): Fitur repost (mirip retweet) memungkinkan konten viral menyebar dengan cepat.
Iklan Belum Dominan: Di tahap awal, Threads minim iklan, memberikan pengalaman pengguna yang lebih "bersih" dan peluang organik yang lebih besar untuk brand.
Di Indonesia, Threads dengan cepat menarik perhatian berbagai kalangan. Meskipun belum ada data demografi yang sangat spesifik dan statis (karena platform ini masih berkembang), ada beberapa karakteristik umum yang bisa kita amati:
Pengguna Instagram Aktif: Mayoritas pengguna Threads adalah mereka yang sudah aktif di Instagram. Ini berarti mereka cenderung berusia muda (milenial dan Gen Z), melek visual, dan familiar dengan budaya media sosial Meta.
Pencari Berita dan Informasi Cepat: Banyak pengguna beralih ke Threads untuk mendapatkan update berita cepat, diskusi real-time, atau mencari opini dari berbagai sumber.
Pencari Interaksi yang Lebih Personal: Ada kecenderungan pengguna mencari interaksi yang lebih "apa adanya," "jujur," dan tidak terlalu polished dibandingkan Instagram utama.
Penggemar Tren dan Meme: Seperti platform video pendek, pengguna Threads juga cepat merespons tren, meme, dan challenge yang sedang viral.
Beragam Minat: Dari pop culture, politik, gaya hidup, hingga hobi niche, pengguna Threads memiliki minat yang sangat beragam.
Memahami siapa audiens Threads akan membantumu menentukan apakah brand lokalmu cocok berada di sana.
Threads menawarkan sejumlah potensi yang bisa dimanfaatkan brand lokal di Indonesia:
Meningkatkan Brand Awareness dan Jangkauan Organik: Dengan algoritma yang masih relatif "baru" dan belum terlalu jenuh dengan iklan, brand lokal punya kesempatan emas untuk menjangkau audiens baru secara organik melalui konten yang menarik dan repost yang cepat. Ini sangat efisien untuk anggaran pemasaran yang terbatas.
Membangun Koneksi Personal dan Autentik dengan Audiens: Threads adalah platform yang mendorong interaksi dua arah yang lebih santai dan jujur. Brand lokal bisa menunjukkan sisi manusiawinya, menceritakan kisah di balik produk, atau berinteraksi langsung dengan pelanggan. Ini membangun kepercayaan dan loyalitas yang kuat.
Mendorong Komunitas dan Loyalitas Pelanggan: Brand dapat membuat thread diskusi, sesi Q&A, atau poll interaktif yang memancing engagement. Ini membantu membangun komunitas di sekitar merekmu, membuat pelanggan merasa didengar dan dihargai.
Sarana Layanan Pelanggan yang Cepat: Threads bisa jadi saluran efektif untuk merespons pertanyaan, komplain, atau feedback dari pelanggan secara real-time dan transparan. Respons cepat meningkatkan kepuasan pelanggan.
Memahami Audiens dan Tren Pasar: Dengan aktif di Threads, kamu bisa memantau percakapan yang sedang hangat, tren yang sedang berkembang, dan mendapatkan insight langsung tentang kebutuhan atau masalah audiensmu. Ini sangat penting untuk pengembangan produk atau strategi pemasaran.
Memperkuat Personal Branding Pendiri/Tim: Jika brand lokalmu punya wajah (pendiri atau tim), Threads bisa jadi platform yang bagus untuk membangun personal branding mereka sebagai ahli di bidangnya, yang pada akhirnya akan meningkatkan kredibilitas brand.
Peluang Kolaborasi: Threads membuka pintu untuk kolaborasi dengan influencer mikro, content creator, atau brand lokal lain yang punya niche relevan.
Menjadi Bagian dari Percakapan Budaya: Dengan aktif di Threads, brand lokal bisa ikut serta dalam percakapan budaya yang sedang viral di Indonesia, menunjukkan relevansi dan adaptabilitas.
Meskipun banyak potensinya, Threads juga punya tantangannya sendiri, terutama di tahap awal ini:
Algoritma yang Masih Berkembang: Algoritma Threads masih relatif baru dan terus berevolusi. Strategi yang berhasil hari ini mungkin perlu disesuaikan besok. Ini menuntut adaptabilitas tinggi.
Fitur yang Terbatas (Dibanding Platform Lain): Threads masih dalam tahap pengembangan. Fitur analitik mungkin belum sekompleks Instagram atau Facebook, dan fitur monetisasi atau e-commerce langsung masih terbatas.
Membiasakan Diri dengan Tone yang Berbeda: Tone di Threads cenderung lebih santai dan cepat. Brand perlu menemukan brand voice yang pas agar tidak terlalu kaku tapi juga tidak terlalu asal-asalan.
Potensi Drama atau Hate Speech: Meskipun berusaha membangun suasana positif, Threads tetaplah media sosial. Potensi drama, komentar negatif, atau hate speech tetap ada dan perlu strategi penanganan yang matang.
Waktu dan Sumber Daya: Mengelola satu platform media sosial saja sudah butuh waktu. Menambah Threads berarti menambah komitmen waktu dan sumber daya, terutama bagi UMKM dengan tim terbatas.
Mengukur ROI (Return on Investment): Di tahap awal, mungkin agak sulit mengukur ROI Threads secara langsung (misalnya berapa penjualan yang dihasilkan). Fokusnya lebih ke brand awareness dan engagement.
Jika kamu memutuskan Threads relevan untuk brand lokalmu, ini dia resep ampuh strategi praktis untuk memaksimalkan potensinya:
Sebelum posting, pahami siapa yang kamu sasar dan bagaimana kamu ingin "berbicara" dengan mereka.
Kenali Audiens Threadsmu: Meskipun terhubung dengan Instagram, audiens Threads mungkin punya preferensi interaksi yang sedikit berbeda. Perhatikan akun-akun yang diikuti audiens targetmu di Threads.
Definisikan Brand Voice di Threads: Bagaimana brandmu akan berbicara di platform yang lebih santai ini? Profesional tapi relatable? Informatif tapi humoris? Konsistenkan voice ini.
Tunjukkan Sisi Manusiawi Merekmu: Threads adalah tempat yang bagus untuk menunjukkan behind the scene, curhatan jujur (tentang tantangan bisnis), atau personality tim di balik brand. Ini membangun koneksi emosional.
Konten adalah raja di Threads. Fokus pada interaksi.
Ajukan Pertanyaan Terbuka: Ini adalah kunci engagement di Threads. Ajukan pertanyaan yang memancing opini, diskusi, atau pengalaman audiens.
Contoh: "Sebagai pecinta kopi lokal, apa momen ngopi terbaikmu minggu ini?" "Apa tantangan terbesar saat memilih [produk relevan]?" "Setuju nggak kalau [pernyataan relevan dengan brand/niche]?"
Berpartisipasi dalam Percakapan yang Sedang Tren:
Ikuti trending topics atau hashtag yang relevan. Jangan cuma memposting kontenmu sendiri, tapi ikut komentar di thread lain. Ini menunjukkan brandmu up-to-date dan aktif.
Namun, tetap jaga relevansi dengan _niche_mu dan hindari topik yang terlalu sensitif atau memecah belah.
Konten Singkat, Padat, dan Engaging: Threads adalah microblogging. Sampaikan pesanmu secara efektif dalam kalimat-kalimat singkat.
Storytelling Pendek: Gunakan beberapa thread untuk menceritakan kisah singkat yang menarik, tutorial, atau behind the scene.
Gunakan Polls dan Kuis: Fitur poll sangat efektif untuk memancing interaksi cepat dan mendapatkan feedback dari audiens.
Manfaatkan Repost dengan Komentar Tambahan: Jangan hanya repost konten orang lain. Berikan opinimu, analisis, atau pertanyaan tambahan. Ini menunjukkan kamu aktif berpikir.
Threads sangat mengutamakan interaksi dua arah.
Respons Setiap Komentar dan Pesan (Cepat dan Personal): Ini sangat krusial. Balas komentar audiens dengan personal, ajukan pertanyaan balik, dan tunjukkan bahwa kamu mendengarkan. Ini membangun komunitas yang loyal.
Like dan Berikan Reaksi pada Komentar: Tunjukkan apresiasimu.
Mulai Thread Sendiri: Jangan hanya menunggu orang lain memulai. Inisiasi thread diskusi atau ajukan pertanyaan ke audiensmu.
Berinteraksi dengan Brand Lain atau Influencer Relevan: Komentari thread dari influencer atau brand lain di _niche_mu. Ini bisa meningkatkan visibilitas dan membangun networking.
Manfaatkan koneksi kuat Threads dengan Instagram.
Promosikan Akun Threads di Instagram: Ajak follower Instagrammu untuk mengikuti akun Threadsmu melalui Instagram Story, highlight, atau link di bio.
Bagikan Thread Terbaik ke Instagram Story: Repost thread terbaikmu dari Threads ke Instagram Story untuk menjangkau audiens Instagram yang mungkin belum aktif di Threads.
Call-to-Action (CTA) yang Spesifik:
Jangan takut untuk menjual, tapi dengan cara yang halus.
Contoh: "Tertarik dengan produk kami? Komen di bawah untuk info lebih lanjut!" "Klik link di bio untuk melihat koleksi terbaru kami!" "DM kami untuk konsultasi gratis!"
Bisa juga dengan CTA yang mengarah ke diskusi, yang akhirnya berujung ke penjualan.
Threads masih muda, jadi perlu adaptasi terus-menerus.
Posting Secara Konsisten: Temukan frekuensi posting yang realistis (misal: 3-5 kali seminggu) dan patuhi itu.
Pantau Analitik (Jika Tersedia): Perhatikan thread mana yang mendapatkan engagement tertinggi, kapan audiensmu paling aktif, dan apa jenis konten yang paling mereka respons. Gunakan data ini untuk mengoptimalkan strategimu.
Bereksperimen dan Belajar: Jangan takut mencoba format thread baru, jenis konten baru, atau berpartisipasi dalam challenge yang berbeda. Threads menghargai kreativitas.
Fleksibel dan Adaptif: Algoritma dan fitur Threads akan terus berubah. Tetaplah belajar dan beradaptasi.
Di tahun 2025 ini, bagi brand lokal di Indonesia, Threads adalah platform yang sangat relevan dan memiliki potensi besar untuk strategi pemasaran dan branding. Meskipun masih dalam tahap perkembangan dan memiliki tantangannya sendiri, Threads menawarkan peluang unik untuk membangun koneksi yang lebih personal, mendorong interaksi, dan meningkatkan brand awareness secara organik.
Ini adalah platform di mana autentisitas, kecepatan, dan kemampuan untuk memicu percakapan jauh lebih dihargai daripada feed yang sempurna dan terpoles. Dengan memahami karakteristik audiens Threads di Indonesia dan menerapkan strategi soft selling yang cerdas, brand lokal bisa mengubah platform ini menjadi kanal pemasaran yang efektif.
Jangan biarkan dirimu ragu hanya karena Threads adalah platform baru. Manfaatkan kesempatan ini untuk bereksperimen, menunjukkan sisi manusiawi dari brandmu, dan membangun komunitas yang loyal. Karena pada akhirnya, di pasar digital Indonesia yang dinamis, brand yang mampu berinteraksi, beradaptasi, dan membangun hubungan tulus dengan audiensnyalah yang akan memenangkan hati dan pasar. Kamu pasti bisa menjadikan Threads sebagai aset berharga untuk brand lokalmu!
Image Source: Unsplash, Inc.