Dulu, kalau sebuah merek ingin produknya meledak di pasaran, artis TV atau bintang film adalah pilihan utama untuk endorse. Wajah mereka ada di mana-mana: iklan televisi, poster, majalah. Jutaan pasang mata akan melihat, dan asumsinya, penjualan pasti melonjak. Citra "mega bintang" di layar kaca adalah jaminan.
Tapi, di tahun 2025 ini, lanskap pemasaran telah berubah drastis. Era digital telah memunculkan fenomena baru yang kekuatannya tak bisa diremehkan: Seleb TikTok. Mereka mungkin tidak selalu muncul di layar kaca nasional, tapi mereka punya kekuatan yang seringkali jauh lebih dahsyat dalam memengaruhi keputusan pembelian, terutama di kalangan audiens muda Indonesia. Banyak merek besar kini beralih, atau setidaknya mengalokasikan anggaran besar, untuk bekerja sama dengan seleb TikTok, meninggalkan strategi endorse artis TV sebagai satu-satunya pilihan.
Pertanyaannya, kenapa bisa begitu? Apa yang membuat seorang seleb TikTok dengan video pendeknya bisa lebih efektif dalam menjual produk dibandingkan artis TV papan atas dengan iklan berbudget miliaran? Apakah ini hanya tren sesaat, atau ada alasan fundamental di balik pergeseran kekuatan pemasaran ini?
Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa endorse seleb TikTok bisa jadi lebih efektif daripada endorse artis TV, khususnya di konteks pasar Indonesia. Kita akan menyelami perbedaan kunci dalam strategi pemasaran ini, faktor-faktor psikologis dan sosiologis yang memengaruhinya, dan yang terpenting, bagaimana merek bisa memanfaatkan kekuatan seleb TikTok untuk kampanye yang sukses. Ini bukan sekadar perbandingan, tapi panduan untuk memahami revolusi pemasaran di era digital ini. Mari kita mulai!
Untuk memahami fenomena ini, kita perlu melihat bagaimana cara kita mengonsumsi informasi dan rekomendasi telah berubah:
Dari Konsumsi Pasif ke Interaktif: Dulu, audiens hanya menonton iklan TV secara pasif. Kini, di media sosial, mereka bisa berinteraksi langsung (komentar, like, share, DM) dengan konten dan kreator.
Dari Jangkauan Luas ke Relevansi Mendalam: Iklan TV mencapai jutaan orang, tapi belum tentu relevan. Di media sosial, algoritma memungkinkan konten mencapai audiens yang sangat spesifik dan relevan.
Dari Figur Otoritas yang Jauh ke Teman yang Relatabel: Artis TV seringkali terasa jauh dan sempurna. Seleb TikTok, di sisi lain, terasa lebih dekat, autentik, dan relatabel, seolah mereka adalah teman yang bisa Anda ajak mengobrol.
Pergeseran inilah yang menjadi dasar mengapa endorse seleb TikTok punya kekuatan unik.
Ada beberapa faktor kunci yang membuat endorse seleb TikTok jauh lebih efektif di tahun 2025:
Ini adalah senjata rahasia utama seleb TikTok.
Seleb TikTok banyak yang memulai dari nol, membuat konten yang mentah, jujur, dan apa adanya. Audiens melihat mereka sebagai "orang biasa" yang sukses, bukan figur yang tidak terjangkau. Ini membuat rekomendasi mereka terasa lebih tulus dan dapat dipercaya.
Mereka sering menunjukkan sisi kehidupan mereka yang tidak sempurna, momen di balik layar, atau struggle sehari-hari. Ini membangun koneksi emosional yang kuat dengan audiens, karena audiens merasa "ini aku banget!" Meskipun kualitas video terus meningkat, masih banyak konten viral di TikTok yang direkam seadanya dengan ponsel. Ini menciptakan kesan autentisitas yang sulit ditiru oleh iklan TV yang terlalu terpoles dan sempurna.
Audiens dapat langsung berkomentar, bertanya, atau bahkan membuat video duet atau stitch dengan konten seleb TikTok. Ini jauh lebih interaktif daripada iklan TV satu arah.
Kolom komentar seleb TikTok seringkali menjadi tempat diskusi yang sangat hidup, tempat mereka bisa menjawab pertanyaan audiens, memberikan insight lebih lanjut, dan membangun komunitas. Interaksi ini sangat disukai algoritma. Konten yang memicu interaksi tinggi (komentar, share, save, durasi tonton) akan lebih banyak didorong oleh algoritma TikTok ke FYP pengguna lain, sehingga meningkatkan jangkauan organik secara eksponensial.
Seleb TikTok seringkali punya niche yang sangat spesifik (misalnya, pecinta skincare lokal, food vlogger khusus makanan pedas, gamer retro, fashion enthusiast hijab). Ini memungkinkan merek untuk menargetkan audiens yang sangat relevan dan tertarik pada jenis produk mereka.
Algoritma TikTok sangat cerdas dalam menampilkan konten ke pengguna yang memang punya minat spesifik, terlepas dari siapa kreatornya. Ini membuat endorse seleb TikTok sangat efisien dalam menjangkau audiens yang tepat. Bagi audiens di niche tertentu, seleb TikTok yang fokus di bidang itu adalah sumber rekomendasi yang paling dipercaya, jauh melebihi artis TV yang mungkin endorse berbagai macam produk.
Seleb TikTok adalah yang paling cepat dalam mengidentifikasi, mengadaptasi, dan bahkan menciptakan tren viral (musik, efek suara, challenge, gaya bicara). Merek dapat memanfaatkan ini untuk membuat endorse yang relatabel dan tepat waktu.
Mereka sering bereksperimen dengan format konten yang inovatif, yang bisa membuat endorse terasa seperti hiburan, bukan iklan. Produksi video TikTok yang cepat dan efisien memungkinkan merek meluncurkan kampanye endorse dengan cepat, mengikuti dinamika pasar.
Ada seleb TikTok dengan berbagai rentang follower (nano, mikro, makro, mega). Merek dapat memilih sesuai anggaran. Mikro dan nano influencer seringkali jauh lebih terjangkau, tapi punya engagement rate yang sangat tinggi.
Di TikTok, merek dapat melacak engagement (komentar, share, save), click-through rate ke keranjang kuning/link, dan bahkan konversi penjualan secara langsung. Ini membuat ROI (Return on Investment) lebih mudah diukur.
Mari kita bandingkan secara langsung untuk melihat mengapa ada pergeseran ini:
Endorse artis TV cenderung menargetkan audiens massal dan umum, sementara endorse seleb TikTok menargetkan audiens yang tersegmentasi (niche), loyal, dan aktif berinteraksi.
Terkait kredibilitas, figur artis TV seringkali terasa jauh dan mungkin terkesan komersial. Sebaliknya, seleb TikTok dilihat sebagai "teman" yang relatabel, autentik, dan kredibel.
Dalam format konten, iklan artis TV cenderung polished, dengan skrip kaku, dan komunikasi satu arah. Sementara itu, endorse seleb TikTok berupa video pendek yang autentik, spontan, relatabel, dan interaktif.
Tingkat interaksi pada endorse artis TV cenderung rendah dan pasif, hanya terbatas pada penayangan. Endorse seleb TikTok memiliki tingkat interaksi yang sangat tinggi, meliputi komentar, share, dan penyimpanan.
Daya pengaruh endorse artis TV lebih pada peningkatan kesadaran merek (Top-of-Mind), tetapi konversi penjualan mungkin rendah. Sebaliknya, endorse seleb TikTok efektif untuk peningkatan kesadaran merek sekaligus konversi, mendorong langsung pembelian.
Dari sisi biaya, endorse artis TV sangat tinggi. Endorse seleb TikTok lebih fleksibel dan bisa lebih efisien, terutama jika bekerja sama dengan mikro atau nano influencer.
Dalam adaptasi tren, artis TV cenderung lambat dan memerlukan produksi ulang. Seleb TikTok sangat cepat, bahkan bisa beradaptasi secara real-time.
Pengukuran ROI (Return on Investment) pada endorse artis TV lebih sulit, hanya berdasarkan jangkauan atau penjualan umum. Sedangkan pada endorse seleb TikTok, ROI lebih mudah dilacak melalui engagement, klik tautan, dan kode promo.
Terkait storytelling, artis TV cenderung menampilkan narasi merek besar. Seleb TikTok lebih menekankan cerita personal influencer yang dipadukan dengan produk.
Tentu saja, endorse artis TV masih punya tempatnya, terutama untuk membangun brand awareness di pasar yang sangat luas atau untuk brand dengan target audiens yang lebih tradisional. Namun, untuk engagement mendalam, konversi, dan menembus niche pasar, seleb TikTok seringkali menjadi pilihan yang lebih efektif.
Jika Anda ingin memanfaatkan kekuatan seleb TikTok, ini dia strategi praktisnya:
Ini adalah kunci keberhasilan.
Pilih seleb TikTok yang punya niche audiens yang sangat relevan dengan produk Anda (misalnya, jika menjual skincare, cari beauty content creator). Perhatikan engagement rate mereka: Apakah banyak komentar, like, dan share dari pengikut asli? Apakah komentarnya tulus atau generik? Lihat kualitas konten mereka: Apakah visualnya bagus, pesan jelas, dan tone-nya cocok dengan brand Anda? Pastikan seleb TikTok tersebut punya reputasi yang baik dan tidak terlibat skandal. Jika target Anda audiens di daerah tertentu, cari seleb TikTok lokal yang punya pengaruh kuat di sana.
Keseimbangan ini penting.
Sampaikan tujuan kampanye: Jelaskan apa yang ingin Anda capai (misalnya, meningkatkan awareness produk baru, mendorong penjualan, mendapatkan user-generated content). Jelaskan poin penting brand Anda, fitur unggulan produk, dan Call-to-Action yang Anda inginkan. Beri kebebasan kreatif: Biarkan seleb TikTok membuat konten dengan gaya mereka sendiri yang autentik. Jangan paksa mereka mengikuti skrip kaku. Mereka lebih tahu cara berbicara dengan audiensnya. Berikan beberapa contoh video yang Anda suka dari mereka atau dari brand lain sebagai inspirasi.
Ini yang dicari audiens TikTok.
Dorong seleb TikTok untuk membuat review yang jujur tentang pengalaman mereka menggunakan produk Anda, lengkap dengan kelebihan dan kekurangan (jika ada, dengan konstruktif). Minta mereka menceritakan bagaimana produk Anda membantu mereka atau berintegrasi dengan kehidupan sehari-hari mereka. Video yang menunjukkan cara menggunakan produk, atau proses di balik layar, seringkali sangat menarik. Minta seleb TikTok untuk mengadaptasi tren sound atau challenge yang sedang viral agar relevan dengan produk Anda.
Pastikan setiap video endorse dapat mendorong konversi.
Minta seleb TikTok untuk menyertakan produk Anda di keranjang kuning TikTok Shop atau menyertakan link khusus di bio mereka. Berikan kode diskon personal yang unik untuk seleb TikTok tersebut (misalnya: [NAMA CELEB]10) agar Anda dapat melacak penjualan yang datang dari mereka. Minta seleb TikTok untuk menyertakan Call-to-Action yang memancing komentar di video mereka (misalnya: "Komen 'MAU' untuk info lebih lanjut!" atau "Ada yang sudah coba produk ini? Share pengalamanmu!").
Pantau performa kampanye endorse Anda.
Lacak metrik engagement: Penayangan, like, komentar, share, save dari video endorse. Lacak Click-Through Rate (CTR): Berapa banyak klik yang masuk ke keranjang kuning atau link produk. Lacak Konversi: Berapa banyak penjualan yang dihasilkan dari kode diskon atau link khusus mereka. Perhatikan komentar audiens di video endorse. Apa yang mereka katakan? Apakah ada pertanyaan atau keberatan yang sering muncul?
Di tahun 2025 ini, di tengah pergeseran lanskap pemasaran, endorse seleb TikTok telah membuktikan diri sebagai strategi yang seringkali jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan endorse artis TV, terutama untuk menjangkau audiens muda dan menembus pasar yang niche. Ini bukan karena seleb TikTok punya wajah lebih tampan atau cantik, tapi karena mereka punya kekuatan yang lebih mendalam: autentisitas, relatabilitas, tingkat interaksi yang tinggi, dan kemampuan menembus komunitas spesifik.
Mereka mampu membangun kepercayaan yang tulus dengan pengikutnya, menciptakan konten yang terasa seperti rekomendasi dari teman, dan memanfaatkan algoritma TikTok untuk viralitas organik. Sementara endorse artis TV masih relevan untuk brand awareness massal, seleb TikTok unggul dalam engagement yang mendalam dan konversi penjualan.
Jangan biarkan brand Anda terjebak dalam strategi pemasaran tradisional yang mungkin sudah usang. Mulailah berinvestasi pada kekuatan seleb TikTok. Lakukan riset yang matang, berikan kebebasan kreatif, fokus pada konten yang autentik dan relatabel, serta ukur hasilnya dengan cermat. Karena pada akhirnya, di era digital ini, rekomendasi tulus dari "teman" di timeline seringkali jauh lebih kuat daripada iklan paling megah sekalipun. Anda pasti bisa meraih kesuksesan pemasaran dengan kekuatan seleb TikTok!
Image Source: Unsplash, Inc.