Trading kini menjadi salah satu aktivitas finansial yang banyak diminati, terutama oleh generasi muda usia 20 hingga 35 tahun. Baik untuk tujuan investasi jangka pendek maupun sebagai sumber penghasilan tambahan, trading menawarkan peluang menarik—asal kamu paham betul cara bermainnya. Salah satu fondasi utama untuk sukses dalam dunia ini adalah memahami berbagai istilah yang kerap muncul saat trading.
Di artikel ini, kita akan membahas secara lengkap berbagai istilah kunci dalam dunia trading, dirancang khusus untuk kamu yang ingin terjun lebih serius di tahun 2025!
Broker adalah pihak perantara yang menghubungkan trader dengan pasar keuangan. Mereka menyediakan platform, tools, hingga fasilitas transaksi agar kamu bisa membeli atau menjual aset seperti saham, forex, hingga komoditas.
Di Indonesia, pastikan memilih broker yang sudah memiliki izin resmi dari BAPPEBTI untuk menjamin keamanan aktivitas tradingmu.
Khusus untuk forex, kamu akan sering mendengar istilah pair. Pair merujuk pada pasangan mata uang yang diperjualbelikan, misalnya EUR/USD atau USD/JPY. Pair ini menunjukkan nilai tukar antar dua mata uang tersebut, dan menjadi basis utama dalam transaksi forex.
Spread adalah selisih antara harga jual (bid) dan harga beli (ask) dari sebuah aset. Semakin kecil spread, semakin efisien biaya transaksi yang kamu keluarkan. Trader profesional sering memburu broker dengan spread rendah untuk memaksimalkan keuntungan.
Leverage memungkinkan kamu mengontrol posisi lebih besar dengan modal kecil. Contohnya, leverage 1:100 artinya dengan modal $100, kamu bisa mengelola posisi senilai $10.000. Meski menawarkan potensi keuntungan besar, leverage juga memperbesar risiko kerugian. Bijaklah dalam menggunakannya.
Margin adalah sejumlah dana yang harus kamu setorkan untuk membuka posisi trading. Margin berfungsi sebagai jaminan, memastikan bahwa kamu memiliki cukup dana untuk menahan posisi aktif di pasar.
Jika margin dalam akunmu berkurang drastis akibat kerugian, kamu bisa terkena margin call (akan kita bahas nanti).
Dalam dunia forex, pergerakan harga diukur dalam pips (Point in Percentage). Misalnya, jika EUR/USD bergerak dari 1.1000 ke 1.1001, itu berarti terjadi perubahan sebesar 1 pip. Pemahaman tentang pips penting untuk menghitung profit dan loss.
Stop Loss adalah perintah otomatis untuk menutup posisi saat kerugian mencapai batas tertentu, guna membatasi kerugian lebih dalam. Sedangkan Take Profit berfungsi untuk mengunci keuntungan pada target harga tertentu.
Dua alat ini sangat penting agar kamu bisa mengelola risiko tanpa harus terus-menerus memantau layar.
Balance adalah jumlah uang di akunmu setelah semua posisi trading ditutup.
Equity adalah nilai real-time akunmu, termasuk keuntungan atau kerugian dari posisi yang masih aktif.
Equity bisa berubah-ubah tergantung kondisi pasar saat itu.
Dalam trading forex, transaksi dihitung dalam satuan lot. Ada tiga tipe lot yang umum:
Micro Lot: 1.000 unit mata uang dasar
Mini Lot: 10.000 unit
Standard Lot: 100.000 unit
Semakin besar lot yang kamu gunakan, semakin besar pula risiko dan potensi keuntungan yang didapatkan.
Candlestick adalah bentuk grafik populer untuk menganalisis harga. Satu candlestick mewakili pergerakan harga dalam periode tertentu, menampilkan harga pembukaan, penutupan, tertinggi, dan terendah.
Mempelajari pola candlestick bisa membantumu memprediksi arah pergerakan harga berikutnya.
Bullish menunjukkan pasar sedang dalam tren naik (harga cenderung meningkat).
Bearish menandakan pasar sedang dalam tren turun (harga cenderung menurun).
Istilah ini penting untuk membaca sentimen pasar dan menentukan strategi trading yang tepat.
Volatilitas mengukur seberapa cepat harga aset berubah dalam waktu singkat. Aset dengan volatilitas tinggi berpotensi memberikan keuntungan besar, tetapi juga membawa risiko kerugian lebih tinggi.
Pahami volatilitas agar kamu bisa memilih aset sesuai dengan gaya tradingmu.
Margin Call terjadi ketika dana di akun tradingmu tidak cukup untuk mempertahankan posisi aktif karena mengalami kerugian besar. Broker akan meminta kamu untuk menambah deposit atau menutup sebagian posisi untuk menjaga margin tetap sehat.
Jangan sampai abai terhadap margin, ya!
Analisis fundamental adalah pendekatan untuk menilai nilai intrinsik aset berdasarkan faktor-faktor eksternal seperti:
Kinerja perusahaan
Data ekonomi makro
Situasi politik global
Trader fundamental percaya bahwa faktor-faktor ini mempengaruhi harga jangka panjang.
Analisis teknikal menggunakan grafik, pola harga, dan indikator untuk memprediksi arah pergerakan pasar. Fokus utamanya adalah membaca data historis untuk mengidentifikasi peluang trading.
Banyak trader aktif menggunakan kombinasi analisis teknikal dan fundamental untuk membuat keputusan yang lebih akurat.
FOMO atau Fear of Missing Out adalah perasaan takut kehilangan peluang trading yang sering membuat trader bertindak impulsif. Efek FOMO bisa merusak rencana trading yang sudah disusun matang.
Solusinya? Tetap tenang dan patuhi strategi yang sudah kamu buat sebelumnya.
Hedging adalah metode untuk mengurangi risiko kerugian dengan membuka posisi berlawanan dari posisi utama. Teknik ini umum dipakai untuk menjaga kestabilan portofolio dalam kondisi pasar tidak menentu.
Namun, hedging memerlukan pengalaman dan perhitungan matang.
Scalping adalah strategi trading super cepat, di mana trader membuka dan menutup banyak posisi dalam hitungan menit atau bahkan detik. Tujuannya adalah meraih profit kecil namun konsisten.
Scalping cocok untuk mereka yang bisa mengambil keputusan cepat dan siap menghadapi tekanan tinggi.
Swing trading mengambil keuntungan dari fluktuasi harga dalam jangka waktu menengah (beberapa hari hingga minggu). Strategi ini cocok untuk kamu yang ingin aktif trading, namun tidak bisa memantau pasar sepanjang waktu.
Analisis teknikal sangat penting dalam swing trading.
Day trading mengacu pada praktik membuka dan menutup posisi di hari yang sama, tanpa membiarkan posisi terbuka semalaman. Ini menghindari risiko akibat peristiwa besar yang terjadi di luar jam pasar.
Disiplin dan kontrol emosi adalah kunci utama bagi day trader sukses.
Menguasai istilah-istilah dalam dunia trading bukan sekadar pilihan—tetapi kebutuhan mutlak kalau kamu ingin serius menghasilkan keuntungan di tahun 2025. Dengan memahami konsep seperti broker, spread, leverage, hingga teknik manajemen risiko seperti stop loss dan take profit, kamu bisa mengembangkan strategi trading yang lebih matang dan minim risiko.
Trading bukan hanya soal keberuntungan; ia adalah kombinasi dari ilmu, disiplin, dan kesiapan mental. Jadi, terus belajar, latih kemampuan analisismu, dan jangan lupa kelola risiko dengan bijak.
Selamat trading, dan semoga sukses mengembangkan portofolio investasimu!
Image Source: Unsplash, Inc.