Di dunia fashion pria, sepatu adalah fondasi utama dari setiap outfit. Sebuah pilihan sepatu yang tepat bisa mengangkat penampilan Anda secara drastis, sementara pilihan yang salah dapat merusak seluruh vibe yang ingin Anda ciptakan. Dua jenis sepatu yang paling populer dan serbaguna di lemari pakaian pria modern adalah sneakers dan loafers. Keduanya menawarkan kenyamanan dan gaya, namun untuk situasi yang berbeda.
Pernahkah Anda bingung memilih antara memakai sneakers favorit Anda atau loafers kulit yang elegan untuk sebuah acara? Pertanyaan ini seringkali muncul di benak banyak pria. Era modern telah mengaburkan batas-batas dress code, membuat sneakers kini diterima di banyak lingkungan yang dulunya hanya untuk sepatu formal. Namun, bukan berarti loafers kehilangan tempatnya. Sebaliknya, keduanya hidup berdampingan, menawarkan fleksibilitas yang luar biasa asalkan Anda tahu kapan dan bagaimana menggunakannya.
Artikel ini akan menjadi panduan paling lengkap dan mendalam bagi Anda, para pria, untuk memahami seluk-beluk sneakers dan loafers. Kami akan membedah definisi, jenis-jenis, karakteristik, hingga tips styling untuk masing-masing. Lebih dari itu, kami akan membantu Anda menavigasi berbagai skenario dan acara, sehingga Anda selalu bisa memilih alas kaki yang paling tepat, tampil stylish, dan penuh percaya diri di tahun ini. Mari kita selami dunia alas kaki pria yang dinamis ini!
Sneakers, atau sering juga disebut sepatu kets, dulunya identik dengan aktivitas olahraga. Namun, kini mereka telah bertransformasi menjadi fashion statement yang mendominasi jalanan, bahkan merambah ke lingkungan semi-formal.
Sneakers adalah jenis sepatu dengan sol karet fleksibel dan bagian atas yang biasanya terbuat dari kanvas, kulit sintetis, atau bahan tekstil lainnya. Namanya berasal dari kata "sneak" (mengendap-endap) karena sol karetnya yang tidak berisik, berbeda dengan sepatu kulit bersol keras.
Evolusi sneakers dimulai dari sepatu olahraga sederhana di awal abad ke-20, seperti Converse All-Stars untuk basket atau Adidas Gazelle untuk atletik. Seiring waktu, sneakers mulai merambah budaya populer melalui musik hip-hop, skateboarding, dan olahraga jalanan lainnya. Pada abad ke-21, desainer high-fashion mulai mengintegrasikan sneakers ke dalam koleksi mereka, mengangkat statusnya dari sekadar alas kaki olahraga menjadi item fashion mewah dan trendi. Fenomena hypebeast dan rilis limited edition semakin memperkuat posisi sneakers sebagai objek koleksi dan simbol status.
Tidak semua sneakers diciptakan sama. Perbedaan jenis akan memengaruhi bagaimana Anda memakainya.
Klasik Kanvas (Canvas Sneakers):
Karakteristik: Ringan, bernapas, dengan bagian atas kanvas dan sol karet tipis. Contoh ikonik adalah Converse Chuck Taylor All-Star dan Vans Old Skool.
Kesan: Santai, muda, vintage, effortless.
Cocok Untuk: Gaya kasual, skatewear, streetwear santai, liburan.
Kulit Minimalis (Minimalist Leather Sneakers):
Karakteristik: Desain bersih, minim ornamen, bagian atas terbuat dari kulit berkualitas tinggi, seringkali dengan warna solid seperti putih atau hitam. Contoh: Common Projects Achilles Low, Adidas Stan Smith, Axel Arigato Clean 90.
Kesan: Modern, sophisticated, bersih, smart casual.
Cocok Untuk: Smart casual, kantor hybrid, kencan, dress down blazer.
Retro Running Sneakers:
Karakteristik: Terinspirasi dari sepatu lari dekade 70-an, 80-an, atau 90-an, dengan sol yang sedikit lebih tebal, panel warna yang berbeda, dan bahan campuran (suede, nilon). Contoh: New Balance 990-series, Adidas Gazelle/Samba, Nike Cortez.
Kesan: Vintage, sporty, stylish, nyaman.
Cocok Untuk: Gaya kasual, streetwear, athleisure.
Chunky Sneakers (Dad Shoes):
Karakteristik: Sol tebal dan oversized, desain yang bulky, seringkali dengan banyak layer dan detail. Contoh: Balenciaga Triple S, Yeezy Boost, Fila Disruptor.
Kesan: Edgy, bold, streetwear, trendi.
Cocok Untuk: Streetwear, fashion-forward kasual.
High-Top Sneakers:
Karakteristik: Bagian atas sepatu menutupi pergelangan kaki. Contoh: Nike Air Jordan 1, Converse Chuck 70s High.
Kesan: Sporty, streetwear, vintage, bold.
Cocok Untuk: Streetwear, gaya kasual yang lebih berani, tampilan retro.
Fleksibilitas sneakers sangat luas, namun ada batasannya.
Paling Tepat:
Aktivitas Santai: Jalan-jalan, hangout dengan teman, nonton bioskop, pergi ke cafe.
Streetwear/Athleisure: Ini adalah domain utama sneakers.
Perjalanan: Sangat nyaman untuk berjalan jauh di bandara atau menjelajahi kota.
Kantor Hybrid/Start-up (jika dress code longgar): Terutama minimalist leather sneakers yang bersih.
Perlu Pertimbangan:
Kencan: Sneakers kulit minimalis bisa terlihat stylish, tapi sneakers lari atau yang terlalu sporty mungkin kurang tepat.
Acara Semi-Formal (Wedding Guest, Gala): Umumnya, hindari sneakers. Namun, ada pengecualian untuk sneakers kulit ultra-minimalis dengan setelan jas yang sangat santai, tapi ini butuh kepercayaan diri dan pemahaman fashion yang tinggi.
Hindari:
Acara Formal: Pernikahan formal, black-tie event, wawancara kerja di perusahaan konservatif, pemakaman.
Loafers adalah jenis sepatu slip-on yang tidak memiliki tali atau kancing. Mereka menawarkan perpaduan unik antara kenyamanan dan keanggunan, menjadikannya pilihan favorit untuk gaya business casual hingga smart casual.
Kata "loafer" berasal dari kata kerja "loaf" yang berarti bersantai atau bermalas-malasan. Sepatu ini awalnya terinspirasi dari sepatu kasual petani Norwegia. Namun, popularitasnya meroket di Amerika Serikat pada tahun 1930-an dan 1940-an, terutama setelah merek Bass memperkenalkan Weejuns (sebuah adaptasi dari mocassins Norwegia). Loafers menjadi simbol gaya preppy di kampus-kampus Ivy League, lalu berevolusi menjadi sepatu yang diterima di lingkungan bisnis. Mereka menawarkan kemudahan pemakaian layaknya sandal namun dengan look sepatu formal.
Ada beberapa varian loafers yang perlu Anda ketahui, masing-masing dengan karakteristik uniknya.
Penny Loafers:
Karakteristik: Memiliki strip kulit melintang di bagian atas sepatu dengan celah kecil. Legenda mengatakan celah ini dulu digunakan untuk menyimpan koin penny (uang receh) untuk panggilan telepon darurat.
Kesan: Klasik, preppy, rapi, serbaguna.
Cocok Untuk: Business casual, smart casual, gaya preppy, kasual yang polished.
Tassel Loafers:
Karakteristik: Dihiasi dengan dua tassel (umbai) kulit di bagian atas.
Kesan: Elegan, sophisticated, sedikit dressy, playful.
Cocok Untuk: Business casual, smart casual yang ingin terlihat lebih formal, acara semi-formal.
Horsebit Loafers (Gucci Loafers):
Karakteristik: Memiliki ornamen logam berbentuk besi kekang kuda di bagian atas. Dipopulerkan oleh Gucci pada tahun 1950-an.
Kesan: Mewah, stylish, high-fashion, klasik.
Cocok Untuk: Smart casual, business casual yang elevated, bahkan dress down setelan jas.
Driving Loafers:
Karakteristik: Sol karet yang fleksibel dengan banyak tonjolan atau kancing karet, dirancang untuk memberikan cengkeraman saat mengemudi. Biasanya lebih lembut dan kurang terstruktur.
Kesan: Santai, nyaman, casual summer.
Cocok Untuk: Liburan, casual weekend, mengemudi. Hindari untuk acara formal atau bisnis.
Belgian Loafers:
Karakteristik: Lebih ramping dan halus dari penny loafers, seringkali dengan busur kecil di bagian depan. Umumnya tidak berlapis.
Kesan: Elegan, sleek, formal kasual, luxury.
Cocok Untuk: Smart casual yang sangat polished, acara semi-formal, cocktail party.
Loafers adalah pilihan yang sangat cerdas untuk banyak skenario.
Paling Tepat:
Kantor Business Casual: Hampir semua jenis loafers (kecuali driving loafers) cocok untuk kantor modern.
Smart Casual: Kencan, makan malam, acara sosial yang tidak terlalu formal.
Acara Semi-Formal: Pernikahan non-tradisional, pesta taman, cocktail party.
Liburan (Driving Loafers): Sempurna untuk look santai di musim panas.
Perlu Pertimbangan:
Lingkungan yang Sangat Formal: Meskipun tassel loafers bisa terlihat elegan, mereka mungkin tidak cocok untuk black-tie event atau rapat direksi yang sangat konservatif.
Hindari:
Aktivitas Olahraga: Karena desainnya yang kasual formal, loafers tidak cocok untuk olahraga atau aktivitas fisik berat.
Cuaca Ekstrem: Hujan deras atau salju.
Sekarang, mari kita letakkan keduanya di ring dan lihat di mana kekuatan masing-masing berada, dan bagaimana membuat pilihan yang tepat untuk outfit Anda.
Sneakers: Sangat fleksibel untuk gaya kasual hingga smart casual yang modern. Dengan sneakers kulit minimalis, mereka bahkan bisa masuk ke business casual di beberapa industri. Cocok untuk berjalan kaki jauh.
Loafers: Lebih condong ke arah smart casual hingga semi-formal. Mereka bisa dipadukan dengan jeans untuk look kasual yang elevated, namun umumnya lebih rapi daripada sneakers.
Sneakers: Umumnya kasual. Namun, sneakers kulit minimalis bisa jadi "jembatan" ke formalitas yang lebih tinggi.
Loafers: Umumnya semi-formal hingga business casual. Mereka memberikan kesan lebih polished dan dewasa dibandingkan sneakers.
Sneakers: Didesain untuk kenyamanan maksimal, terutama model running atau sporty. Sol empuk dan bahan yang fleksibel.
Loafers: Juga nyaman karena sifat slip-on mereka, tetapi tidak dirancang untuk aktivitas fisik yang intens. Kenyamanannya lebih pada kemudahan pemakaian dan bahan kulit yang lembut.
Pilih Sneakers Ketika:
Anda ingin tampil santai dan nyaman: Ini adalah pilihan utama untuk hangout bersama teman, belanja, atau jalan-jalan santai.
Acara berbau streetwear atau athleisure: Konser musik, festival, atau acara budaya urban.
Anda tahu akan banyak berjalan: Perjalanan, liburan, atau menjelajahi kota.
Anda bekerja di lingkungan kreatif/startup dengan dress code yang sangat santai: Terutama sneakers kulit minimalis yang bersih.
Anda ingin sentuhan cool yang effortless pada outfit kasual Anda.
Pilih Loafers Ketika:
Anda ingin tampil rapi tanpa harus memakai sepatu bertali: Praktis dan tetap elegan.
Anda akan pergi ke kantor dengan dress code business casual: Mereka adalah pilihan yang sempurna untuk terlihat profesional namun tetap nyaman.
Anda memiliki janji makan malam atau kencan di restoran kelas menengah ke atas: Memberikan kesan polished dan dewasa.
Anda menghadiri acara semi-formal seperti pesta ulang tahun atau garden party: Mereka memberikan kesan stylish namun tidak berlebihan.
Anda ingin menambahkan sentuhan klasik dan sophisticated pada outfit Anda.
Memiliki sepatu yang tepat adalah satu hal, tetapi mengetahui cara menatanya adalah hal lain.
Jaga Kebersihan: Ini adalah aturan emas untuk semua sneakers, terutama yang berwarna putih. Sneakers yang kotor akan merusak seluruh outfit Anda.
Perhatikan Sock Game:
No-Show Socks: Untuk sneakers kulit minimalis atau canvas sneakers agar kaki terlihat lebih jenjang dan clean.
Crew Socks (di atas mata kaki): Untuk streetwear atau retro vibe, seringkali kaus kaki dengan logo merek atau warna/pola yang mencolok.
Gulung atau Lipat Celana: Untuk sneakers high-top atau chunky sneakers, gulung sedikit celana Anda (cuffing) atau pilih celana yang panjangnya tepat di atas pergelangan kaki (cropped) agar sepatu Anda terlihat jelas dan tidak tertutup.
Padukan dengan Celana yang Tepat:
Minimalist Leather Sneakers: Jeans gelap (slim/straight), chino, celana bahan tapered, atau celana wool.
Canvas Sneakers: Jeans (biru, hitam), chino, celana pendek.
Retro Running/Chunky Sneakers: Jeans relaxed fit, celana cargo, jogger pants, track pants.
Layering: Sneakers sangat cocok dengan layering seperti jaket denim, bomber, atau hoodie untuk tampilan yang effortless cool.
Perhatikan Sock Game:
No-Show Socks: Ini adalah pilihan paling populer untuk loafers, terutama di musim panas, memberikan tampilan kaki yang bersih dan sleek.
Dress Socks: Untuk tampilan yang lebih formal atau di cuaca dingin, pilih kaus kaki dress socks yang warnanya senada dengan celana Anda (bukan sepatu!). Hindari kaus kaki putih.
Pilih Celana yang Tepat:
Celana Chino: Pasangan sempurna untuk loafers, baik itu penny, tassel, atau horsebit loafers. Potongan slim-fit atau tapered akan terlihat paling modern.
Celana Bahan (Dress Trousers): Untuk tampilan business casual atau semi-formal, loafers (terutama tassel atau horsebit) cocok dengan celana bahan wol atau katun.
Jeans Gelap: Untuk tampilan smart casual yang lebih santai. Pastikan jeans bersih, tanpa sobekan, dan potongannya slim/straight.
Celana Pendek: Loafers (terutama driving loafers) bisa dipadukan dengan celana pendek linen atau chino untuk look liburan yang sophisticated.
Padukan dengan Atasan yang Tepat: Kemeja Oxford, kemeja polo, kemeja linen, blazer, atau bahkan kaos polos berkualitas tinggi akan sangat cocok.
Jaga Kualitas Kulit: Bersihkan dan poles loafers kulit Anda secara teratur agar tetap terlihat prima.
Daripada bertanya "Sneakers atau Loafers?", pertanyaan yang lebih tepat adalah "Bagaimana saya bisa memiliki keduanya dan memaksimalkannya?"
Untuk pria muda yang ingin tampil stylish dan fungsional, idealnya Anda memiliki setidaknya:
Satu Pasang Sneakers Kulit Putih Minimalis: Sangat serbaguna, bisa di-"dress up" atau di-"dress down".
Satu Pasang Canvas Sneakers Klasik (misalnya Converse/Vans): Untuk gaya kasual yang santai.
Satu Pasang Penny Loafers atau Tassel Loafers Kulit: Untuk business casual dan smart casual.
Satu Pasang Sepatu Derby atau Oxford Kulit (Formal): Untuk acara yang lebih formal.
Satu Pasang Driving Loafers (Opsional, untuk liburan/santai): Jika Anda sering bepergian ke tempat yang hangat.
Selalu pertimbangkan tiga hal ini saat memilih sepatu:
Acara: Apakah formal, semi-formal, kasual, atau sporty?
Lingkungan: Dalam ruangan, luar ruangan, kantor, pantai?
Kenyamanan: Berapa lama Anda akan berdiri atau berjalan?
Sneakers: Tren retro running dan chunky sneakers akan tetap kuat. Sustainable sneakers dari bahan daur ulang juga akan semakin populer.
Loafers: Loafers dengan sol yang sedikit lebih tebal atau detail yang unik akan menjadi statement. Warna-warna earth tone dan suede akan banyak terlihat.
Line Blur: Batasan antara sneakers dan sepatu formal akan semakin kabur, dengan lebih banyak sneakers yang diterima di lingkungan formal, dan loafers yang dipadukan dengan outfit yang lebih kasual. Namun, tetap pahami nuansa untuk menghindari fashion faux pas.
Kesimpulan: Pilihan Tepat untuk Setiap Langkah Anda
Memilih antara sneakers dan loafers tidak harus menjadi dilema. Keduanya adalah aset berharga dalam lemari pakaian pria modern, masing-masing dengan kekuatan dan tempatnya sendiri. Sneakers menawarkan kenyamanan dan gaya urban yang santai, sempurna untuk aktivitas sehari-hari dan ekspresi diri. Loafers di sisi lain, memberikan sentuhan elegan dan kemudahan pemakaian, ideal untuk suasana smart casual hingga semi-formal.
Dengan memahami berbagai jenis dan tips styling untuk masing-masing, Anda akan memiliki kepercayaan diri untuk selalu membuat pilihan alas kaki yang tepat untuk setiap acara. Ingat, sepatu Anda adalah cerminan dari perhatian Anda terhadap detail dan gaya pribadi Anda. Jadi, investasikan pada sepatu yang berkualitas, rawatlah dengan baik, dan biarkan kaki Anda melangkah dengan penuh gaya di mana pun Anda berada di tahun ini.
Image Source: Unsplash, Inc.